Dalam tautan cermin
Aku terasing dalam bayangku
Berkelana kian kemari
Mengintari pelosok negeri
Kikais-kais dalam teropong duniaku
Dalam
taautan cermin
Sekejap
hinggap bayangku
Berlalu
sepintas, kemudian
Lenyap
oleh helaan angin
Aku seperti terpenjara saja
Bertahun-tahun ku pinjam raga
Kukais-kais dalam lebam murka
Ku sandarkan peluh pada sang pencipta
Dan beginilah aku
Disini
dalam riuh gemuruh
Dalam
lingkup ruang tanpa batas
Terkulai
pasi menunggu mati
Semusim dengan Cinta
Semusim dengan cinta
Semusim yang lalu aku
Masih termangu dalam dekap rindu
Lama sudah aku menunggu
Kata cinta
darimu
Lewat celah kaca
jendela
Kupahat raut
wajahmu
Tergolek dalam
bingkai embun
Membeku dalam
semu
Oh andai saja kau tahu
Betapa aku mencintaimu
Apakah kau mau menerimaku
Sedang aku upik abu lusuh nan lugu
Mungkin aku
miliki seluruh cintamu
Namun aku
sadar itu hanyalah khayalanku
Aku inginkan
hanyalah cintamu
Yang
menerangi alam mimpiku
Ingin ku
miliki dengan sepenuh hati
Walau aku
harus terluka mengharap cintamu
Aku ingin
sayangi tanpa terbagi lagi
Apakah
mungkin menjalin cinta
Sedang aku tak tahu bagaimana
Kau mencintaiku
Selama musim bergulir masih ada waktu
Bukalah pintu hati kestiaanmu
Sejauh
penantian batas nurani
Semusim
berlalu berganti dinginya salju
Hari ini
sepi sayangku
Hatimu tetap
bisu dan beku
Jingga merona
Jingga merona
Di atas lembayung senja
Sekejap kulihat indah
Camar menyapa
Gemuruh ombak mengalun
Memecah
hampa
Kusandarkan diri pada nyiur melambai
Sejauh mata menerawang
Hanya ada lautan lepas menerawang
Hanya ada lautan lepas menggenang
Begitu tenang mendamaikan hati
Dan kini
Tak lagi kau di relung jiwa
Adakah cinta lain yang menghampirimu
Ungkap saja semua yang ada
Sungguhku tak mengerti mengapa kau berpaling
Ternyata cintamu tak seteguh karang
Dan kini
Cinta itu telah terhempas
Bersama cintaku yang tak terbatas
Waranamu di Hatiku
Aku suka warana merah
Seprti senyummu yang merekah
Aku suka warna putih
Seperti suaramu yang bersih
Aku suka warna biru
Seperti beningnya suaramu
Aku suka warna ungu
Seperti tulusnya hatimu
Tapi aku lebih suka kamu sayangku
Melupakan kamu
Hari ini aku hapus jejakmu
Semua impainku tentangmu
Tentang ceriata cintaku padamu
Tentang kamu yang tak pedulikan aku
Perih luka tergores belati
Tak seperih luka patah hati
Sakitnya sampai melebur sukma
Hasratku tlah lapuk bersua dengan mu
Untuk apa menggapai mentari
Namun sinarnya kian meredup
Mencoba relakan bintangku pergi
Tapi dilemma hati kian menyusupi
Dapatkah daku rasakan bahagia
Bila tanpamu
Aku teramat menyayangimu
Sampai tak mau bila bukan dirimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan kirimkan komentar anda