Selasa, 01 Januari 2013


Cinta tidak butuh alasan
Tidak butuh ungkapan
Hanya menyiratkan perasaan
Tidak perlu kejelasan

                             Cinta dalam senandung senja
Dalam musim yang dingin ini aku sendiri, yaa tanpa kamu di pelukanku. Sendiri aku, dalam benak ku aku selalu membayangkan kamu, ya membayangkan tentang kita yang dulu duduk bersama di pinggir danau itu. Menunggumu tidak akan buat aku jenuh, selama apapun aku akan menunggumu, hingga kau datang padaku , memang ini terlihat konyol buatku, rela menunggu kamu tanpa alasan apapun.
Pertemuakan kita rasanya seperti mimpi, ya tak kusangka setelah tujuh tahun kita berpisah kita bertemu kembali, buatku ini suatu hal yang aneh dan mustahil. Tujuh tahun bukan waktu yang singkat, aku bahkan sudah lupa bagaimana wajahmu yang dulu. Dan aku tak menyangka kamu masih mengingatku sebagai sahabatmu.
Kala senja di danau itu kamu datang padaku, dengan tersipu malu menyapaku. Dua mata bertatapan setelah sekian lama tak bertemu, sempat lama berfikir benarkah ini kamu, benarkah kamu sahabat lamaku dulu, satu yang tak berubah darimu senyum manis lesung pipimu. Dari percakapan sore itu, kamu dan aku seperti orang yang tertukar, kamu ingin di posisimu dan aku ingin berada pada posisimu sekarang ini. Senja sore itu rasanya tak ingin cepat berlalu, semenit bersamamu terasa begitu singkat, betemu dengan mu seperti membangkitkan kenangan masalalu. Sempat terbesit semoga ini memamang benar pertemuan awal yang baik, dan semoga ini berlanjut seterusnya.
Entah ini hanya perasaan ku yang berlebih atau hanya khayalanku padamu, aku merasakan ada sesuatu yang mulai terjadi antara kita. Jika hubungan kita sebatas sahabat saja mengapa kamu begitu dekat dengan ku. Entah karena tak da laki-laki yang selama ini dekat denganku sehingga aku menganggap ini sebagai sesutau yang berbeda. Atau memang kamu menyimpan sesuatu yang tak ku ketahui, kamu memang misterius, kamu datang padaku dengan tersenyum namun tak jarang kamu datang dengan luka yang kamu bawa sendiri padaku.
Aku bahagia Allah mempertemukan kita kembali, walaupun di antara kita hanya sebatas teman, walau sekuat apapun aku memberikan alasan untuk kamu jatuh hati padaku, tapi tetap saja aku hanya sahabat bagimu, tapi kurasa ini sudah cukup dan lebih baik, setidaknya kamu tetap berada di sampingku. Menghabiskan malam bersamamu,tertawa, bercerita, dan hujan rintik malam itu sudah cukup bagiku, walaupun kamu bukan milikku tapi semalam lalu bersamamu rasanya akulah yang memilikimu.
Jika kini berakhir, lalu dimana letak permulaan dari semua ini. Berada di pihak yang dipilih memang menyakitkan rasanya berdiri diatas jurang kalau kita lompat kita mati, tapi berdiri di atasnya juga tidak lebih baik sungguh menyedihkan.
Jika memang tidak katakan tidak jika iya katakana saja iya, bermain-main seperti ini rasanya seperti memegang bunga mawar di lihat menyenangkan tapi di rasa sakit.
Senja di musim dingin, seandainya kamu milikku tentu akan terasa indah sore ini. Semburat jingga dan kelabu mendung sore ini menysakan mata batinku, sama sepertimu kau siap datang dengan senyum dan kesedihanmu. Aku memang berdosa telah lancang jatuh hati padamu. Biarlah persahabtan kita tetap sahabat saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan kirimkan komentar anda